Preeklampsia ibu hamil komplikasi yang cukup berbahaya jika terjadi pada kehamilan Anda. Penyakit ini memang saling berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Kedua kondisi tersebut jadi hal yang paling penting untuk Anda perhatikan lebih detail. Tidak bisa kalau hanya mengandalkan pertimbangan pribadi untuk menilai kondisi ini. Butuh bantuan tenaga kesehatan ahli dan uji lab untuk membuktikannya.
Termasuk dalam hal melakukan tindakan dan pengobatan medisnya. Lebih cepat tahu Anda preeklampsia akan lebih baik. Dampak negatifnya pasti bisa dicegah dengan baik karena belum parah kondisinya. Inilah pentingnya kontrol rutin dan tidak mengabaikan semua saran dari dokter kandungan Anda.
Berikut Gejala Preeklampsia Ibu Hamil
Tanda dari munculnya preeklampsia ini memang terkadang tidak dikenali. Padahal saat terlambat menyadarinya maka nyawa taruhannya. Jadi Anda tidak boleh sampai mengabaikan tanda sekecil apapun pada komplikasi ini.
- Ada kandungan protein pada urin setelah pemeriksaan laboratorium.
- Tekanan darah tinggi jadi tanda utama preeklampsia ibu hamil. Nyatanya tidak semua yang alami tekanan darah tinggi maka otomatis preeklampsia.
- Edema atau penumpukan cairan di bagian kaki sehingga membuatnya jadi bengkak. Cara mudah mengetahui itu edema adalah dengan menekan kaki. Jika bekas tekanannya agak lama kembali seperti semula maka itu pasti edema.
- Mual dan muntah, hingga nyeri kepala seperti migrain. Namun nyeri ini susah hilang sehingga mengganggu kenyamanan. Apalagi saat mengandung pastinya tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat.
- Terasa nyeri di bagian bahu, sekitar leher, dan punggung bawah. Rasa nyerinya seperti sensasi cubitan sehingga saat berbaring terutama sebelah kanan juga akan terasa tidak nyaman.
Secara umum ibu hamil biasa merasakan gejala tersebut di waktu tertentu dan tidak berat. Namun pada penderita preeklampsia rasanya akan lebih berat dan lama sembuhnya. Saat merasakannya segera kunjungi dokter kepercayaan Anda untuk dapat penanganan.
Konsultasi cepat akan mencegah risiko berbahaya pada kehamilan nantinya. Apalagi kondisi di dalam rahim berada tentu tidak bisa dilihat secara langsung, kecuali dengan bantuan dokter. Jadi setiap munculnya tanda kecil juga harus tetap berhati-hati.
Pahami Penyebab Preeklampsia Pada Kehamilan
Komplikasi preeklampsia ibu hamil bisa terjadi karena munculnya banyak hal selama masa mengandung. Jadi penting Anda tahu lebih awal gejalanya. Dengan begitu pengobatan tidak perlu waktu lama dan tidak timbul risiko baru.
Kecukupan gizi dan status kesehatan saat hamil jadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan lebih jauh. Kehamilan sehat bisa Anda dapatkan dengan kondisi tubuh prima untuk mengandung. Begitu juga dengan perkembangan janin lebih optimal.
- Faktor genetik ternyata berpengaruh terhadap terjadinya preeklampsia. Anda bisa cari informasi ini di keluarga lebih dulu sebelum masuk masa kehamilan karena ternyata ini adalah hal penting diketahui.
- Kehamilan pertama atau mengandung di usia lebih dari 35 tahun punya risiko besar terkena komplikasi ini. Risiko besar juga dapat terjadi ketika hamil saat masih berusia kurang dari 20 tahun.
- Kondisi tubuh yang obesitas dan memiliki kehamilan kembar.
- Sudah ada masalah tekanan darah tinggi dan diabetes sebelumnya. Sebelum mulai program kehamilan baiknya obati dulu penyakit tersebut untuk cegah komplikasi.
- Kehamilan berasal dari proses bayi tabung.
- Ada gangguan pembuluh darah, masalah autoimun, dan hingga masalah ginjal erat kaitannya dengan preeklampsia ibu hamil.
Faktor risiko adanya preeklampsia pada ibu hamil pada dasarnya masih dapat tercegah. Sehingga Anda bisa hamil dengan nyaman dan lebih aman untuk kesehatan. Baik itu kesehatan ibu maupun bayinya. Memastikan kesiapan tubuh sebelum mengandung memang sangat penting. Dengan kesiapan kondisi tubuh, kesehatan, status gizi yang baik maka komplikasi serta berbagai masalah kesehatan akan dapat terminimalisasi.
Ini Dia Pencegahan Preeklampsia Ibu Hamil
Pastinya Anda ingin bayi dan diri sendiri dalam keadaan sehat selama mengandung. Oleh karena itu, jangan sampai komplikasi ini menghambat harapan itu. Meskipun Anda merasa tidak memiliki faktor risikonya, tetap saja bisa punya potensi mengalaminya. Menjaga berat badan tetap ideal dan naik secara normal saat mengandung jadi langkah pencegahan tepat. Kontrol makanan manis juga jadi bagian dari diet ibu hamil.
Jadi nantinya kadar gula darah bisa lebih terkontrol. Makanan yang masuk ke tubuh setiap waktunya harus dengan pertimbangan matang. Konsumsi secukupnya saja. Saat hamil tentu harus lebih memperhatikan kebutuhan tubuh. Bukan hanya makan semua yang ibu inginkan karena sedang mengandung. Olahraga adalah cara tepat cegah preeklampsia ibu hamil. Selain itu, otot tubuh juga akan terlatih untuk persiapan melahirkan.
Dengan begitu sekali berkegiatan banyak manfaat untuk kesehatan ibu dan bayi sekaligus didapatkan. Preeklampsia pastinya terjadi dengan waktu, bukan komplikasi terjadi tiba-tiba. Jika kondisinya sudah parah, tentu dokter akan memberikan obat khusus. Pastikan Anda mengonsumsinya dengan baik dan sesuai anjuran.
Gejala kecil yang Anda abaikan bisa terdeteksi saat kontrol ke dokter nantinya. Selama mengandung paling tidak kontrol ke dokter adalah 4 sampai 5 kali, berkala dari trimester awal hingga akhir. Dengan begitu setiap perubahan pada tubuh dan beragam risikonya akan terawasi oleh orang ahli yang berpengalaman. Jadi nantinya Anda akan mampu mencegah munculnya komplikasi seperti preeklampsia ibu hamil.